Rabu, 04 September 2024

Sebuah Koneksi Antar Materi dari Pembelajaran Berdiferensiasi

 

·         Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Pembelajaran berdiferensiasi juga berarti serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Agar pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilakukan di kelas, guru perlu mengkategorikan kebutuhan belajar murid dimana paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, dan profil belajar murid.

 

·         Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

A.    Bagaimana Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid memiliki keunikan masing-masing bahkan saudara kembar sekalipun akan berbeda. Perbedaan ini tentu perlu diakomodir dengan sebuah pendekatan. Dimana salah satunya pembelajaran berdiferensiasi. Kita sebagai guru tentu juga tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik (hasil belajar yang optimal) jika:

1.       Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar);

2.       Tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat);

3.       Tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Apabila kita sudah dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid sesuai 3 aspek tersebut maka dalam menerapkan atau cara melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dilakukan dengan mengkategorikan murid berdasarkan pembagian 3 kelompok atau lebih. Caranya dengan teknik berikut:

1.       Diferensiasi Konten:

o   Menyediakan materi pembelajaran yang bervariasi seperti video, gambar, permainan interaktif, atau kegiatan kelompok.

o   Menyesuaikan bahan ajar berdasarkan minat, gaya belajar, dan kesiapan murid.

2.       Diferensiasi Proses:

o   Menggunakan kegiatan berjenjang yang sesuai dengan tingkat pemahaman murid.

o   Menyediakan pertanyaan atau tantangan yang berbeda untuk setiap murid berdasarkan minat mereka.

o   Membuat agenda individual yang berisi daftar tugas dengan variasi waktu pengerjaan.

3.       Diferensiasi Produk:

o   Meminta murid untuk menunjukkan hasil belajar mereka dalam bentuk yang berbeda seperti karangan, pidato, video, diagram, atau proyek lainnya.

 

B.    Bagaimana kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak?

Kaitan antara materi dalam modul pembelajaran berdiferensiasi dengan modul filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD), nilai, peran, dan visi guru penggerak, serta budaya positif di program pendidikan guru penggerak:

1.       Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan Filosofi KHD

Ing Ngarsa Sung Tuladha: Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, guru harus menjadi teladan dalam menghargai perbedaan individual murid dan menunjukkan cara mengakomodasi kebutuhan masing-masing murid.

Ing Madya Mangun Karsa:  Guru harus mampu membangun semangat belajar murid melalui pendekatan yang sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka.

Tut Wuri Handayani:  Guru memberikan dorongan dan dukungan kepada murid untuk mencapai potensi maksimal mereka dengan cara yang paling sesuai bagi masing-masing individu.

2.       Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan nilai, peran dan visi guru penggerak

Kolaborasi:  Pembelajaran berdiferensiasi mendorong guru untuk bekerja sama dengan guru lain, orang tua, dan komunitas dalam merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.

Inovasi:  Guru penggerak perlu berinovasi dalam merancang metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan individual murid, sehingga setiap murid merasa dilibatkan dan termotivasi untuk belajar.

Kepemimpinan:  Guru penggerak harus memimpin dengan memberikan contoh bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid.

3.       Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan budaya positif

Penghargaan terhadap keberagaman:  Pembelajaran berdiferensiasi menghargai keberagaman kemampuan, minat, dan gaya belajar murid yang merupakan fondasi dari budaya positif.

Lingkungan belajar yang inklusif:  Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru menciptakan lingkungan belajar di mana setiap murid merasa diterima dan didukung.

Motivasi dan keterlibatan murid:  Ketika murid merasa bahwa kebutuhan dan minat mereka diperhatikan, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar, yang memperkuat budaya positif di sekolah.

 

Dengan demikian, materi dalam modul pembelajaran berdiferensiasi sangat terkait erat dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak sebelumnya (filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, nilai, peran, dan visi Guru Penggerak, serta budaya positif). Semua paket pembelajaran modul ini saling mendukung untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan memerdekakan murid serta menuntun saya untuk menjadi agen perubahan sekaligus pemimpin pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar