·
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud
dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di
kelas.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu murid. Pembelajaran berdiferensiasi juga berarti serangkaian keputusan
masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada
kebutuhan murid. Agar pembelajaran berdiferensiasi ini dapat
dilakukan di kelas, guru perlu mengkategorikan kebutuhan belajar murid dimana
paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: kesiapan
belajar (readiness) murid, minat murid, dan profil belajar murid.
·
Jelaskan bagaimana pembelajaran
berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai
hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat
kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan
Guru Penggerak.
A.
Bagaimana Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan
belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?
Sebagai
guru, kita semua tentu tahu bahwa murid memiliki keunikan masing-masing bahkan
saudara kembar sekalipun akan berbeda. Perbedaan ini tentu perlu diakomodir
dengan sebuah pendekatan. Dimana salah satunya pembelajaran berdiferensiasi.
Kita sebagai guru tentu juga tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang
lebih baik (hasil belajar yang optimal) jika:
1.
Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan
pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar);
2.
Tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri
seorang murid (minat);
3.
Tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan
cara yang mereka sukai (profil belajar).
Apabila
kita sudah dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid sesuai 3 aspek
tersebut maka dalam menerapkan atau cara melakukan pembelajaran berdiferensiasi
di kelas dilakukan dengan mengkategorikan murid berdasarkan pembagian 3
kelompok atau lebih. Caranya dengan teknik berikut:
1. Diferensiasi Konten:
o
Menyediakan materi pembelajaran yang
bervariasi seperti video, gambar, permainan interaktif, atau kegiatan kelompok.
o
Menyesuaikan bahan ajar berdasarkan minat,
gaya belajar, dan kesiapan murid.
2. Diferensiasi Proses:
o
Menggunakan kegiatan berjenjang yang
sesuai dengan tingkat pemahaman murid.
o
Menyediakan pertanyaan atau tantangan yang
berbeda untuk setiap murid berdasarkan minat mereka.
o
Membuat agenda individual yang berisi
daftar tugas dengan variasi waktu pengerjaan.
3. Diferensiasi Produk:
o
Meminta murid untuk menunjukkan hasil
belajar mereka dalam bentuk yang berbeda seperti karangan, pidato, video, diagram,
atau proyek lainnya.
B.
Bagaimana kaitan antara materi dalam modul
ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak?
Kaitan antara materi dalam modul pembelajaran berdiferensiasi dengan
modul filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD), nilai, peran, dan visi guru
penggerak, serta budaya positif di program pendidikan guru penggerak:
1. Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan Filosofi KHD
✓ Ing Ngarsa Sung Tuladha: Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi,
guru harus menjadi teladan dalam menghargai perbedaan individual murid dan
menunjukkan cara mengakomodasi kebutuhan masing-masing murid.
✓ Ing Madya Mangun Karsa: Guru
harus mampu membangun semangat belajar murid melalui pendekatan yang sesuai
dengan minat dan gaya belajar mereka.
✓ Tut Wuri Handayani: Guru
memberikan dorongan dan dukungan kepada murid untuk mencapai potensi maksimal
mereka dengan cara yang paling sesuai bagi masing-masing individu.
2. Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan nilai, peran dan visi
guru penggerak
✓ Kolaborasi:
Pembelajaran berdiferensiasi mendorong
guru untuk bekerja sama dengan guru lain, orang tua, dan komunitas dalam
merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
✓ Inovasi: Guru penggerak perlu berinovasi dalam
merancang metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan individual murid,
sehingga setiap murid merasa dilibatkan dan termotivasi untuk belajar.
✓ Kepemimpinan:
Guru penggerak harus memimpin dengan
memberikan contoh bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid.
3.
Kaitan antara pembelajaran berdiferensiasi
dengan budaya positif
✓ Penghargaan
terhadap keberagaman: Pembelajaran
berdiferensiasi menghargai keberagaman kemampuan, minat, dan gaya belajar murid
yang merupakan fondasi dari budaya positif.
✓ Lingkungan
belajar yang inklusif: Dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, guru menciptakan lingkungan belajar di mana
setiap murid merasa diterima dan didukung.
✓ Motivasi dan
keterlibatan murid: Ketika murid merasa
bahwa kebutuhan dan minat mereka diperhatikan, mereka akan lebih termotivasi
dan terlibat dalam proses belajar, yang memperkuat budaya positif di sekolah.
Dengan demikian, materi dalam modul pembelajaran
berdiferensiasi sangat terkait erat dengan modul lain di Program Pendidikan
Guru Penggerak sebelumnya (filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, nilai, peran,
dan visi Guru Penggerak, serta budaya positif). Semua paket pembelajaran modul
ini saling mendukung untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif,
dan memerdekakan murid serta menuntun saya untuk menjadi agen perubahan
sekaligus pemimpin pembelajaran.