Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013

Berbagai materi Mata Pelajaran PJOK jenjang SD dan SMP dapat anda temukan disini.

RPP, Silabus, Prota, Promes, dan lainnya

Perangkat Pembelajaran PJOK jenjang SD dan SMP.

Materi PJOK

Peran aktivitas fisik terhadap pencegahan penyakit - PJOK KELAS IX SMP.

Selasa, 22 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

 Salam Olahraga! JAYA! JAYA! JAYA!

Bapak/ibu pembaca yang budiman, dalam tulisan kali ini saya akan menyampaikan sebuah narasi mengenai pembelajaran tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Selamat membaca.

===================================ooo00ooo=====================================

  1. Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dalam Pengambilan Keputusan

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka sangat relevan dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin. Filosofi tersebut yang menekankan "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" mengajarkan bahwa pemimpin harus mampu memberikan teladan, memotivasi, dan mendorong orang lain untuk berkembang secara mandiri. Pratap Triloka (Tri Sentra Pendidikan: keluarga, sekolah, masyarakat) juga menunjukkan bagaimana pendidikan tidak hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi melibatkan lingkungan yang lebih luas. Filosofi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin yang mempertimbangkan dampak keputusan pada semua aspek kehidupan peserta didik, mulai dari aspek akademik, sosial, hingga emosional.

  1. Pengaruh Nilai-nilai Diri terhadap Pengambilan Keputusan

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru sangat mempengaruhi keputusan yang diambil, terutama dalam situasi dilema etika dan bujukan moral. Seorang pemimpin yang memiliki nilai keadilan, integritas, dan empati akan cenderung membuat keputusan yang pada akhirnya didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

  1. Pengambilan Keputusan dan Coaching

Coaching atau bimbingan oleh fasilitator membantu seorang calon guru penggerak dalam merefleksikan dan mengevaluasi keputusan yang telah diambil. Melalui proses coaching, pertanyaan-pertanyaan kritis diajukan untuk menguji efektivitas keputusan yang diambil, apakah sudah sesuai dengan ketiga prinsip menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan etika dan moral yang berlaku yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Coaching ini membantu menyadari apakah keputusan yang diambil memiliki dampak positif dan berkelanjutan.

  1. Pengaruh Kesadaran Sosial-Emosional dalam Pengambilan Keputusan

Kesadaran sosial-emosional guru sangat berperan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam menangani dilema etika dan bujukan moral. Guru yang mampu mengelola emosinya dengan baik akan lebih bijak dalam mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan memilih keputusan yang tidak hanya benar secara rasional, tetapi juga berempati pada pihak-pihak yang terlibat termasuk peserta didik dan warga sekolah lainnya. Emosi dalam diri guru yang tidak terkendali atau sulit dikuasai dapat mengaburkan penilaian dan mengarah pada keputusan yang tidak rasional sehingga sulit mengambil keputusan berdasarkan nilai kebajikan.

  1. Studi Kasus Moral dan Nilai yang Dianut

Studi kasus tentang dilema etika selalu mengacu pada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik yaitu nilai-nilai kebajikan universal misalnya Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi pedoman kita dalam memilih tindakan yang paling tepat. Dalam studi kasus mengenai masalah bujukan moral dan dilema etika, nilai-nilai yang dianut oleh pendidik menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan. Tentu juga harus melewati 9 langkah pengujian. Keputusan yang tepat akan mencerminkan integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan.

  1. Dampak Pengambilan Keputusan terhadap Lingkungan Belajar

Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang guru penggerak akan menciptakan lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman, dan nyaman bagi semua peserta didik Sebaliknya, keputusan yang buruk dapat merusak suasana belajar dan berdampak negatif pada peserta didik. Lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman akan mendorong peserta didik untuk berkembang dengan optimal, baik secara akademik, emosional, dan sosial.

  1. Tantangan dalam Pengambilan Keputusan terhadap Dilema Etika

Tantangan dalam mengambil keputusan etika seringkali terkait dengan perubahan paradigma di lingkungan kita. Tekanan sosial, kepentingan pribadi, dan aturan yang tidak jelas dapat membuat kita berada dalam dilema etika. Tantangan dalam pengambilan keputusan pada bujukan moral dan dilema etika di lingkungan pendidikan biasanya muncul karena adanya perbedaan paradigma atau nilai-nilai yang dianut. Baik itu dari sesama pendidik, kepala seklah, peserta didik, orang tua, dan warga sekolah lainnya. Perubahan paradigma yang lebih terbuka dan berfokus pada pendidikan yang memerdekakan murid dapat membantu mengatasi tantangan tersebut, namun membutuhkan kerja sama dan pemahaman dari seluruh pihak di lingkungan pendidikan. Untuk itulah dibutuhkan kolaborasi dan komunikasi yang efektif antar sesama warga sekolah.

  1. Pengaruh Pengambilan Keputusan terhadap Pengajaran yang Memerdekakan

Keputusan yang diambil oleh seorang guru penggerak harus selaras dengan prinsip pengajaran yang memerdekakan, yaitu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan potensinya yang beragam. Pemimpin pembelajaran harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi murid secara individual. Ini telah terkoneksi dengan modul 1.4 Budaya Positif, Modul 2.1. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (berdiferensiasi), dan Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional.

  1. Pengaruh Pengambilan Keputusan terhadap Masa Depan Murid

Keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran akan sangat mempengaruhi kehidupan dan masa depan peserta didik. Keputusan yang tepat dapat membuka peluang bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan, sedangkan keputusan yang salah dapat membatasi potensi mereka. Keputusan yang bijak dan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan universal seperti yang penulis paparkan di atas akan membantu murid dalam mengembangkan potensi diri, menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan dapat menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

  1. Kesimpulan Akhir dan Keterkaitan dengan Modul Sebelumnya

Modul ini mengajarkan kita bahwa pengambilan keputusan adalah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek, mulai dari nilai-nilai kebajikan universal, emosional, hingga konteks sosial. Melalui pembelajaran ini, kita diharapkan mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang bijaksana dan mampu mengambil keputusan yang terbaik bagi peserta didik. Modul ini memperkuat pemahaman bahwa pengambilan keputusan yang tepat membutuhkan refleksi mendalam, kesadaran akan nilai-nilai yang baik, dan kemampuan dalam menghadapi bujukan moral dan dilema etika. Keterkaitan dengan modul sebelumnya seperti refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, visi guru penggerak, budaya positif, Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (berdiferensiasi), Pembelajaran Sosial dan Emosional, termasuk coaching untuk supervisi akademik adalah menguatkan kita untuk menjadi seorang pemimpin. Dimana guru penggerak didorong untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang bijak dan berfokus pada pengembangan murid secara holistik.

  1. Pemahaman tentang Dilema Etika, Paradigma, Prinsip, dan Langkah Pengambilan Keputusan

Memahami dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan memberikan panduan dan penguatan yang jelas dalam situasi pengambilan keputusan yang kompleks. Langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut membantu saya untuk lebih sistematis dalam proses berpikir dan bertindak dalam menentukan sebuah keputusan yang tepat dan bijak. Hal diluar dugaannya menurut saya adalah mempelajari pengambilan keputusan ini membuat saya semakin berani dalam bertindak apalagi sebagai seorang pemimpin. Karena jika telah melewati berbagai proses yang disebutkan tadi, maka keputusan yang saya ambil adalah keputusan terbaik yang sudah dipertimbangkan dengan benar-benar matang.

  1. Pengalaman Sebelum dan Sesudah Mempelajari Modul Ini

Sebelum mempelajari modul ini, pengambilan keputusan mungkin dilakukan secara spontan atau tanpa refleksi mendalam. Namun, setelah mempelajari modul ini, keputusan yang diambil lebih terstruktur, mempertimbangkan berbagai aspek moral, etika, dan dampaknya terhadap murid serta lingkungan sekitar.

  1. Dampak Pembelajaran Modul terhadap Cara Pengambilan Keputusan

Sebelum mempelajari modul ini, saya seringkali mengambil keputusan berdasarkan intuisi atau pengalaman pribadi. Pembelajaran ini memberikan wawasan yang lebih luas mengenai pentingnya refleksi dalam pengambilan keputusan, serta mendorong pengambilan keputusan yang lebih bijak dan berbasis nilai-nilai kebajikan universal. Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya menjadi lebih sistematis dalam mengambil keputusan dan lebih memperhatikan konsekuensi dari setiap pilihan. Sebagai hasilnya, pendekatan dalam menghadapi dilema etika menjadi lebih matang dan terarah.

  1. Pentingnya Mempelajari Modul Ini bagi Seorang Pemimpin

Modul ini sangat penting bagi saya karena memberikan kerangka berpikir yang jelas dalam menghadapi bujukan moral dan dilema etika yang seringkali muncul dalam pekerjaan sebagai pendidik. Pengetahuan dan pengalaman ini tentu sangat membantu saya dalam mengambil keputusan yang lebih baik, bijak, dan bertanggung jawab. Mempelajari modul ini juga sangat penting bagi saya sebagai seorang calon guru penggerak, karena pengambilan keputusan yang tepat adalah inti dari kepemimpinan yang efektif. Pemimpin pembelajaran yang mampu membuat keputusan yang bijak akan memberikan dampak positif yang besar bagi pengembangan peserta didik dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.